Bye Napas Tak Sedap…

PT Melia Sehat Sejahtera memasarkan produk kesehatan, berupa Melia Propolis dan Melia Biyang. Keduanya dipasarkan dalam jaringan (MLM), tetapi member bisa memasarkannya secara retail kepada konsumen bebas dengan cashback sekitar 25% dari harga member. Merlia Propolis tersedia dalam kemasan botol 6 ml, 30 ml dan 55 ml. Untuk penghitungan konsumsi selama berpuasa digunakan kemasan 6ml. Melia Biyang tersedia dalam kemasan botol 15 ml.
Khasiat utama dari Melia Propolis adalah sebagai antioksidan dan antibiotik alami yang sangat kuat, sehingga efektifg untuk memulung radikal bebas. Efektif untuk membasuh rongga mulut dan saluran pencernakan atas (kerongkongan sampai lambung). Di dalam lambung juga efektif untuk mengurangi asam lambung (menetralkan), sehingga baik untuk penderita mag.
Khasiat utama Melia Biyang adalah sebagai stimulan kelenjar pituitary untuk memproduksi hormon pertumbuhan lebih banyak. Manfaatnya untuk menjaga stamina dan vitalitas. Melia Biyang juga memiliki khasiat sebagai hormon Insuline Like Factors, sehingga dapat membantu penderita diabetes melitus.
Tips Berpuasa Bugar dengan Melia Propolis dan Melia Biyang.
  1. Mengonsumsi Melia Propolis sehabis makan sahur. Kumur-kumur 5 tetes Melia Propolis dalam 1/2 gelas air putih, lalu ditelan. Gunanya untuk membasuh rongga mulut dan kerongkongan dengan antibiotik alami yang sangat kuat. Manfaatnya dapat menjaga kesegaran dan kebugaran serta menghilangkan napas tak sedap (Halitosis). Bagi yang sudah berusia lebih dari 30 tahun dapat ditambah dengan mengonsumsi Melia Biyang sebelum makan sahur dengan dosis sesuai usia: 30-40 tahun 3 semprot, 40-60 tahun 4 semprot dan > 60 tahun 5 semprot ke bawah lidah.
  2. Mengonsumsi Melia Propolis ketika mengawali buka puasa. Kumur-kumur 5 tetes Melia Propolis dalam 1/2 gelas air putih, lalu ditelan. Gunanya untuk membasuh rongga mulut dan kerongkongan setelah seharian tidak dibasuh dengan minuman, karena berpuasa. Manfaatnya mempersiapkan rongga mulut dan kerongkongan dan saluran pencernaan atas bersih dari mikroorganisme. Jika sudah berusia lebih dari 30 tahun dapat ditambah dengan mengonsumsi Melia Biyang sebelum tidur (setelah Tarawih) dengan dosis sesuai usia.
  3. Secara ringkas konsumsi per orangan: Melia Propolis 2 x 5 tetes sehari dan Melia Biyang 0 – 10 semprot sehari (sesuai umur)
Hitungan konsumsi Melia Propolis dan Melia Biyang sebagai berikut:
RAMADHAN
Harga Produk:
1. Melia Propolis 6 ml: Rp 110,000 per botol (Harga member Rp 93,500 per botol)
2. Melia Biyang 15 ml: Rp 300,000 per botol (Harga member Rp 275,000)
Menjadi member?
Biaya pendaftaran member Rp 75,000 sekali untuk selamanya. Membeli produk secara paketan, tersedia 2 macam paket: Member SILVER dan Member GOLD.
Harga produk Member Silver:
1. Rp 467,500 : Produk 5 botol Melia Propolis 6 ml
2. Rp 462,000 : Produk 2 botol Melia Propolis 6 ml + 1 botol Melia Biyang
Harga produk untuk Member GOLD:
1. Rp 1,100,000 untuk 14 botol Melia Propolis 6 ml (2 dos)
2. Rp 1,100,000 untuk 4 botol Melia Biyang
Selamat mencoba dan bergabung bersama kami…
Semoga bermanfaat.

(lebih…)

Slide8

Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, “Buatlah rumah-rumah (sarang) di gunung-gunung dan di pohon-pohon dan dari apa yang dapat mereka jadikan atap, kemudian makanlah bermacam-macam buah-buahan, maka laluilah jalan-jalan Tuhanmu dengan patuh.” Keluarlah dari perutnya minuman (penyegar) yang bermacam-macam warnanya, dan padanya obat bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi tanda bagi kaum yang memikirkan. [an-Nahl: 68,69]

Saudara sekalian, dengan memperhatikan dua ayat dari kitab suci al-Quran itu, yakinlah bahwa lebah adalah hewan (serangga) yang istimewa. Istimewa dan luar biasa. Dari dua ayat itu kita dapat mengerti bahwa:

  1. untuk bersarang lebah (terutama lebah madu) memperoleh ILHAM (wahyu) dari Tuhan, baik tentang tempat maupun bahan untuk membuat sarangnya
  2. untuk makanannya lebah juga atas ILHAM (wahyu) dari Tuhan, terutama untuk memperoleh makanan itu sesuai dengan “jalan-jalan Tuhan”.
  3. fenomena lebah dengan hasil yang dikeluarkan dari perut dan sarangnya itu merupakan tanda-tanda kebesaran Tuhan bagi yang memikirkannya.

(lebih…)

azparitaIbu Azparita alias Ita (demikian beliau memperkenalkan diri), adalah salah satu member PT MSS yang menjadi membernya benar-benar secara kebetulan. Dalam kondisi sakit infeksi kelenjar Thyroid, beliau bertemu dengan calon sponsor/upline, Pak Manshur,  di KRL. Berkenalan, lalu mencoba beli sepaket Propolis.

(lebih…)

Ada seorang member PT MSS yang bertransaksi di Bogor Dramaga Agency. Namanya adalah Pak Basar. Basar_leukositBeliau menceritakan penyakitnya yang membawanya berkenalan dengan PT MSS. Dia adalah mantan manajer di suatu perusahaan forniture terkenal di Bogor. Perusahaannya itu mampu menangani penyakitnya ketika belum parah. Pemeriksaan rutin yang dibiayai oleh perusahaan menunjukkan bahwa tingkat hyperleukocyte Pak Basar semakin meningkat.

Pada waktu masih bekerja di perusahaan, enak beliau karena biaya perawatan masih ditanggung perusahaan. Namun setelah pensiun, siapa lagi yang menanggung? Maka beliau mengonsumsi propolis yang waktu itu diperoleh dari isterinya Ibu SUHARTINI (INDGG0005D). Baru empat hari megonsumsi, bukannya membaik, malah muncul gejala alergi yang parah. Hampir semua wilayah tubuhnya terjangkit. Yang paling sakit adalah telapak kakinya yang bengkak bernanah. Berikut adalah gejala alergi pasca minum propolis itu setelah 2 minggu, jadi luka-luka sudah mengering.

(lebih…)

Propolis is a natural sealing resin used by worker bees to line the inner sides of the combs, close and stick possible cracks in the walls of the hives or reduce their entrance while it acts as a natural, antibacterial and antifungal protection for the hives. Honey bees (Apis mellifera) collect wax and resins from plants, blossoms, shrubs and leaf buds which are then mixed with saliva and other bee excretions. The chemical composition of propolis is subject to variations according to its botanical source and the season of the year but it generally shows a very complex compound structure, among which resins, composed of flavonoids and phenolic acids or their esters, waxes and fatty acids, essential oils, pollens and other organic substances and minerals.

Bactericidal and fungicidal effects are attributed to propolis. It is used in dental care and dermatology (wound healing, mycosis, regeneration of the epiderm in the case of burn wounds, ulcers, excema). Propolis is integrated in the medicinal formulations for the treatment of cardiovascular, respiratory and blood systems. It is said that propolis improves the immune system and enhances the liver protection. As such it is used in cancer treatments. The cosmetic use of propolis is a prolongation of its dermatological applications, i. e. it is a welcome ingredient in cleansing and regenerating creams, soaps and masks.

As far as the food sector is concerned, propolis and its antimicrobial, fungicidal and antioxidant properties are interesting as a preservative agent or a dietary ingredient. Raw propolis is mostly processed into capsules, paste, dry and liquid extracts or tablets and consumed as a dietary supplement to be added to solid or liquid food.

click to download beeproducts.pdf

 BOUKRAA L; HAMMOUDI SM; BENBAREK H; BENHANIFIA MB; AISSAT S; AHMED M; MESLEM A

 Laboratory of Microbiology, Department of Veterinary Sciences, Tiaret University, Algeria

Background: Antibiotic-resistant bacteria continue to be of major health concern world-wide. Since the use of antibiotics became widespread, bacteria have progressively developed resistance. Consequently, scientific efforts have been made to develop new compounds to be used beyond conventional antibiotic therapy. It has been proposed that the healing effect of bee products could be due to various physical and chemical properties. Hydrogen peroxide, volatiles, organic acids, flavonoids, beeswax, nectar, pollen and propolis are, among others, the chemical factors that provide antibacterial properties.

Methods: Bacteria of medical concern such as Pseudomonas aeruginosa Escherichia coli and Methicillin Resistant Staphylococcus aureus were subjected to the action of bee products; namely honey, propolis, royal jelly and bee venom. In the majority of cases, the minimum inhibitory concentrations (MICs) were obtained using the incorporation method. The MIC was determined by finding the plates with the lowest concentration of honey on which the strain would not grow.

Results: all bee products have shown antibacterial activity. Sensitivity of bacteria to bee products varies considerably within the product and the varieties of the same product. Propolis has been found to have the strongest action against bacteria. This is probably due to its richness in flavonoids. Antibiotic-resistant bacteria have been found to be sensitive to the action of hive products.

Conclusion:

  • The frequent use of antibiotics has lead to the emergence of antimicrobial resistance.
  • Honey and other bee products were subjected to laboratory and clinical investigations during the past few decades and the most remarkable discovery was their antibacterial activity.
  • The emergence of antibiotic resistant bacteria, particularly methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) has posed problems in the management of chronic wound infections. Many studies have shown that application of hive products to severely infected cutaneous wounds is capable of clearing infection from the wound and improving healing.
  • Bee products are natural products; without adverse effects on tissues, they can be safely used on burns and inserted into cavities and sinuses to clear infection.

[EHRLICH II –2nd World Conference on Magic Bullets Celebrating the 100th Anniversary of the Nobel Prize Award to Paul Ehrlich Nürnberg, October 3-5, 2008]

Masamitsu Shimazawa1, Satomi Chikamatsu1, Nobutaka Morimoto, Satoshi Mishima3, Hiroichi Nagai2 and Hideaki Hara

Department of Biofunctional Molecules and Department of Pharmacology, Gifu Pharmaceutical University and Research Center, API Co. Ltd, Gifu, Japan

 

 We examined whether Brazilian green propolis, a widely used folk medicine, has a neuroprotective function in vitro and/or in vivo. In vitro, propolis significantly inhibited neurotoxicity induced in neuronally differentiated PC12 cell cultures by either 24 h hydrogen peroxide (H2O2) exposure or 48 h serum deprivation. Regarding the possible underlying mechanism, propolis protected against oxidative stress (lipid peroxidation) in mouse forebrain homogenates and scavenged free radicals [induced by diphenyl-p-picrylhydrazyl (DPPH). In mice in vivo, propolis [30 or 100 mg/kg; intraperitoneally administered four times (at 2 days, 1 day and 60 min before, and at 4 h after induction of focal cerebral ischemia by permanent middle cerebral artery occlusion)] reduced brain infarction at 24 h after the occlusion. Thus, a propolis-induced inhibition of oxidative stress may be partly responsible for its neuroprotective function against in vitro cell death and in vivo focal cerebral ischemia.

 

 

 

 

Keywords

 

: focal cerebral ischemia – free radical – lipid peroxidation – middle cerebral artery

 

produk200x100Produk yang dipasarkan lewat sistem MLM biasanya bermutu tinggi. Harga seharusnya tidak berbeda banyak dengan harga produk sejenis yang dipasarkan dengan pemasaran konvensional (Ritel). Ongkos marketing dari produk ritel seharusnya sama dengan bonus yang diterima oleh pelaku bisnis MLM. Ringkasnya produk seharusnya menjadi kekuatan utama bisnis MLM. Karena produk MLM yang ‘laris’ terjual karena banyak dibutuhkan oleh masyarakat luas dengan harga tidak jauh berbeda dengan produk ritel, akan menjadi energi penting bagi pelaku MLM untuk memperluas jaringan.

Perluasan jaringan membutuhkan konsumen produk yang mendapatkannya lewat jaringan. Membershipnya menjadi sarana baginya untuk memperoleh produk dengan harga distributor (lebih murah dibanding harga eceran) ditambah dengan fee penjualan. MLM adalah penjualan langsung, sehingga kapan pun dan dimanapun seorang member dapat menghasilkan omset bagi perusahaan, fee pemasaran (dalam bentuk aneka bonus) harus diterimanya tanpa syarat apapun. Tidak dibenarkan fee pemasaran produk yang merupakan persentasi tertentu dari omset, menjadi hangus gara-gara member tidak memenuhi syarat tertentu dari perusahaan, misalnya belanja ulang minimal (tutup poin).

PT Melia Sehat Sejahtera, merumuskan marketing plannya secara khusus, smart, transparan dan adil serta berpihak kepada member, untuk memenuhi syarat MLM sebagai suatu sistem penjualan langsung. PT MSS tidak mengenakan tutup poin untuk cairnya bonus. Bonus akan dibayarkan sesuai rumus hitungan yang besarnya sangat tergantung dari omset dan keseimbangan jaringan. Tidak ada peringkat managerial dari member MLM PT MSS. Semua member memiliki kedudukan sama, yaitu sebagai distributor. Penghasilannya sangat tergantung dari aktivitas masing-masing member dalam menyiptakan omset bagi perusahaan dan keseimbangan perkembangan jaringan. Dengan demikian tidak harus seorang member senior memiliki penghasilan yang lebih besar dibanding member yang lebih baru.

Dengan karakter jaringan seperti itu, maka kekuatan utama dari MLM PT MSS adalah produk. Syarat pertama dari produk adalah legalitasnya. Dua macam produk yang dipasarkan oleh PT MSS sudah memiliki ijin Badan POM Departemen Kesehatan RI. Syarat berikutnya adalah manfaat produk. Karena yang dipasarkan oleh PT MNI adalah produk suplemen kesehatan, maka khasiat produk menjadi tumpuan. Berikut adalah contoh dari khasiat salah satu dari dua produk PT MSS, yaitu PROPOLIS (Ijin Badan POM: TI 054 616 861) untuk membantu penyembuhan kanker payudara stadium IV yang sudah pecah, dan penyembuhan pelagra berat.

Salam Sehat Sejahtera dari Bogor,

Winarso D Widodo

email: wd_widodo@yahoo.com

Sabtu, 15 Nopember 2008 pukul 14.00-16.00 telah digelar ceramah kesehatan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional 12 November, dengan judul “Sehat Berkualitas dan Sejahtera Bersama”. Pembicaranya adalah DR Robertus Moeljanto, MsSpOG, dengan judul “Keputusan Untuk Hidup Sehat Berkualitas”

sehatberkualitas

Bagi yang berminat, silakan mengunduh handout ceramah Dokter Robert dengan menklik foto beliau atau klik link di dekatnya.

  dokterrobertus
unduh slide: keputusan-sehat-berkualitas-2

Acara diakhiri dengan kesaksian khasiat Melia Propolis. Kesaksian terpenting adalah perkembangan kanker payudara stadium IV yang diderita oleh Ibu Euis. Setelah mengonsumsi Melia Propolis sebotol sehari selama 6 bulan, maka luka kanker sudah mengering, tinggal menunggu berhentinya cairan yang keluar dari lubang di pusat kanker-nya. 

6-bulan-perkembangan-kpd

Penawaran:

Melia Propolis (No.Reg Badan POM: TI 054616861):

  1. Kekuatan antioksidan = 750 kali Vitamin C (hasil sementara penelitian mahasiswa S3 Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia IPB – 2008)
  2. Kemasan: botol 6 ml untuk 12 – 20 hari pemakaian; 1 paket 7 botol
  3. Harga: 1 paket peertama Rp 580,000 (termasuk membership seumur hidup), 1 paket berikutnya Rp 550,000.
  4. Potensi penghasilan member: Rp 850,000 sehari dari 1 unit bisnis membership
  5. 1 unit bisnis = 1 paket pembelian. Jumlah unit bisnis tidak dibatasi.